Peringati HANI, Bakesbangpol Inhu gelar sosialisasi desa BERSINAR 2024 di Rawa Asri
KUANSINGHARIINI.COM – Inhu – Riau – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Indragiri Hulu, Riau menggelar kegiatan Desa Bersih Narkoba (BERSINAR) di Desa Rawa Asri, Kuala Cinaku pada Rabu pagi.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 peserta dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024.
Kepala Bakesbangpol Inhu Bambang Indramawan mengatakan, kegiatan pembentukan Desa BERSINAR di Inhu semakin dioptimalkan.
“Ini dalam rangka menuju Inhu cemerlang dan bersih dari pengaruh dan peredaran narkotika yang membuat generasi bangsa rusak,” katanya di Rengat, Rabu.
Selama tiga tahun terakhir sudah 16 desa BERSINAR terbentuk di Inhu dan untuk tahun 2025 mentang ada tiga desa yang menjadi target.
Dengan semakin banyaknya jumlah desa BERSINAR di Indragiri Hulu, apa yang menjadi harapan masyarakat, semua pihak dan Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi terealisasi dengan baik.
Yakin, masyarakat yang sejahtera, Inhu cemerlang dengan generasi muda bebas narkotika. Oleh karena itu, pentingnya dukungan semua pihak untuk merealisasikan target itu.
“Terima kasih atas Paran aktif semua pihak, menuju Inhu bebas narkotika,” ujarnya.
Pada acara Sosialisasi Desa BERSINAR di Desa Rawa Asri, Kecamatan Kuala Cinaku, mewakili Kaban Kesbangpol,
Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Organisasi Kemasyarakatan Elpi Pistori mengatakan, acara berjalan sukses dan lancar.
Ada 30 peserta yang hadir, Camat Kuala Cinaku Supriyanto dan Kepala Desa Rawa Asri Bedjo Susanto.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan tahun 2024 berjalan sesuai harapan,” ujarnya.
Pada tahun 2022 lalu sudah ada 2 desa menjadi desa BERSINAR, tahun 2023 ada tujuh desa dan tahun 2024 bertambah tujuh jadi total menjadi 16 desa di Inhu sudah di SK kan Bupati Rezita.
Artinya, semakin banyak jumlah desa BERSINAR di Inhu, langkah maju mewujudkan target masyarakat akan bebas dari pengaruh narkotika.
Oleh karena itu, semua peserta sosialisasi memiliki tugas dan peran untuk terus mengajak masyarakat menjauhi barang haram tersebut.
Karena, kesuksesan membangun masyarakat anti narkotika adalah tanggungjawab bersama.
Seperti diketahui, pengaruh narkotika sudah masuk ke tangah masyarakat pelosok desa bahkan generasi muda, anak – anak.
Agar tidak merambah secara berkelanjutan, berbagai upaya pemerintah melakukan antisipasi, pencegahan untuk memutus mata rantai pengaruh dan peredaran narkotika.
Bahkan, melalui program sosialisasi, rekrutan kader anti narkotika dan pembentukan. desa BERSINAR secara maksimal. ***