Pindah Tugas Sebagai Camat Sentajo Raya, Hevi Sampaikan Permohonan Maaf Ke Masyarakat Singingi Hilir
KHI, Kuansing – Terhitung 22/3/24 petang kemarin, Camat Singingi Hilir Hevi Heri Antoni mendapatkan penugasan baru sebagai Camat Sentajo Raya. Pelantikan dilakukan Bupati Suhardiman Amby diwakili Asisten III, Rustam di Gedung Abdoer Rauf Teluk Kuantan, Jumat.
Dalam penyampaian terakhirnya saat Safari Ramadan Kabupaten di Kecamatan Singingi Hilir, Jumat malam di Mesjid Al Mudmainnah Desa Petai, Camat Hevi Heri Antoni menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Singingi Hilir.
“Kiranya belum banyak hal yang bisa saya perjuangkan dan persembahkan buat warga saya di Singingi Hilir ini,” ujar Hevi.
Meski demikian, Alumni Fisipol UNRI tersebut mengaku terharu dan tersentuh oleh sambutan hangat warga Singingi Hilir, mulai dari Kepala Desa, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat bahkan Upika kecamatan seperti Kapolsek dan Danramil serta pelaku usaha di Singingi Hilir memberikan keleluasaan dan ruang yang luas baginya.
Ditemani Istri, Lisna Yanti, Hevi juga berterima kasih kepada Bupati Suhardiman yang sudah mempercayakan dirinya bertugas di Singingi Hilir. “Disini saya mendapatkan banyak teman dan keluarga baru,” ungkapnya.
Meski terbilang singkat, Camat Hevi sudah melakukan sejumlah terobosan penting. Di antaranya, untuk percepatan pelayanan ekonomi masyarakat, Hevi sudah melakukan upaya untuk pendirian Kedai atau Cabang Bank Riau Kepri ( BRK) Syariah di Desa Koto Baru. Begitu juga dengan Teras BRI yang juga sudah dijajaki.
Terkait arahan Bupati untuk merubah wajah Singingi Hilir sebagai gerbang masuk Kuantan Singingi, Hevi juga telah menyiapkan perencanaan untuk membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sisi kiri kantor Camat Singingi Hilir. Rencananya, RTH ini akan dibangun melalui dana keroyokan CSR perusahaan yang ada di Singingi Hilir.
Tokoh Masyarakat Petai, Masjon didampingi Kades, Asril mengaku sangat kehilangan sosok Camat seperti Hevi. “Kami warga Petai dan Singingi Hilir sangat kehilangan. Beliau sosok yang pintar bergaul, menghormati masyarakat tanpa membedakan,” ujar Imam Mesjid Al Mutmainnah Desa Petai itu.